Rabu, 23 Januari 2013

Snow White and The Huntsman: Ketika Putri Salju tidak cuma bisa menyanyi dan membersihkan rumah kurcaci

Butuh waktu cukup lama bagi saya untuk akhirnya memutuskan mencoba nonton film ini. Alasannya simple : 1) saya kecewa dengan beberapa adaptasi dongeng masa kecil saya ke dalam film layar lebar seperti Red Riding Hood (bayangkan si red riding hood punya anak dari serigala pemburunya, totally weird) dan Mirror-Mirror (film apaan sih ini??) dan 2)sedikit banyak, overrated scandal between Kristen Stewart and the director Rupert Sanders bikin saya rada ilfil. Tapi…berhubung beberapa situs film menobatkan film ini sebagai film yang wajib ditonton tahun 2012, maka saya akhirnya memutuskan untuk baiklah…why don’t we try? Dan hasilnya….sama sekali tidak mengecewakan. Ceritanya sendiri tidak melenceng jauh dari alur cerita Snow White yang original. Snow White (Kristen Stewart) lahir dengan kecantikan luar biasa (rambut hitam pekat, kulit seputih salju, bibir semerah mawar) dikurung oleh ibu tirinya Ravenna (Charlize Theron) yang jahat di menara istana. Saat dewasa, Snow White berhasil kabur dari penjara, Ravenna mengutus Huntsman (Chris Hemsworth) untuk memburu putri salju. Alih-alih menangkap putri, Huntsman malah menolong dan jatuh hati pada buruannya. Dalam perjalanan, mereka bertemu 7 kurcaci, masuk hutan penuh peri, dan tentu saja dipertemukan dengan si Prince Charming William (Sam Claflin). Snow White diracun saat makan apel, dihidupkan kembali oleh ciuman cinta sejatinya, dan ini yang agak beda, terjun langsung ke medan perang untuk menjatuhkan tirani Ravenna. Terlepas dari acting Kristen Stewart as Snow White yang masih so-so, film ini layak ditonton. Kolosalnya dapet, darknya dapet, sinematografinya luar biasa, alur ceritanya tertata rapi. Salut untuk Rupert Sanders dalam film panjang pertamanya (yang sayangnya ga bakal kita nikmati lagi di sekuelnya gara-gara kasus selingkuh cemen itu). Dan my standing applause goes to…..Charlize Theron as Ravenna, Ratu jahat ibu tirinya Snow White yang terobsesi dengan kecantikan dan usia muda. Aktingnya luar biasa sakit, we can see her pain, her menace, her obsession, and her cold blood. Ga salah lah ya dia pernah dapet Oscar untuk aktingnya. She’s not just another blonde Hollywood actress.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar