Sabtu, 31 Desember 2011

Tahun baru apa bedanya dengan tahun lama

Sejak kecil saya tidak pernah menganggap bahwa pergantian tahun masehi adalah sesuatu yang harus dirayakan. Jarang sekali saya dengan keluarga merayakan tahun baru. Yang biasa kami lakukan pada tanggal 31 Desember adalah tidur sedikit lebih malam, sambil nonton tv , lalu satu-satu undur diri ke kamar masing-masing. Ah ya...saya ingat satu kebiasaan saya waktu kecil pada malam pergantian tahun, biasanya ibu akan membangunkan saya tepat jam 12 malam, dan saya akan berlari ke luar rumah, mengambil terompet yang sudah bapak belikan, lalu saya tiup kencang-kencang di halaman. Setelah itu saya akan kembali ke kamar saya, dan sudah...tidur lagi . Tahun berlalu, dan saya tetap tidak menganggap tahun baru itu spesial. Mungkin pada saat saya kuliah saya biasa menghabiskannya bersama teman-teman. Atau seperti tahun kemarin, saya jalan-jalan nekad ke Jogja bersama salah seorang sahabat. Tapi tetap...tahun baru, bagi saya hanya seperti pergantian malam saja, plus perubahan angka pada kalender.
Saya tidak pernah membuat resolusi tahun baru....or maybe i stop making resolution since i know that i wont ever be able to keep on my plan for a year. I always have plan B while i never finish plan A. My life for me is a a dynamic changing every single day. Banyak maunya...tapi tidak merasa perlu bersusah-susah menyelesaikan rencana awal jika saya tahu it doesn’t work well. Galau ya hidup saya??? Hehe...
Bagi saya berubah tidak perlu menunggu tahun yang baru. Mengutip ungkapan Aa Gym...mulailah dari hal kecil, dan mulailah dari sekarang. Mungkin untuk sebagian orang, mereka perlu sebuah momen untuk memulai, dan momen itu adalah tahun baru. Well, nothing wrong with it, tapi bergeraklah menuju lebih baik, maju... bukan mundur.
So...happy new year folks....may it will be another good year for us, never regret your life...semua pengalaman, kenangan, cerita, sedih, bahagia, itu semua membentuk kamu yang ada hari ini. Life is the most harsh but best teacher also.

Rabu, 28 Desember 2011

Di suatu Sore di Sanggar Senam

(catatan ini saya buat hampir setahun yang lalu, saat ada teman saya yang lagi semanget banget mengolah tubuh...enjoy it)
Lagi nemenin temen senam aerobik nih. Saya sih nggak ikut, dulu pernah nyoba, tapi berhenti setelah hitungan jari kiri aja karena saya dan senam ternyata emang tidak ditakdirkan untuk bersama. Badan saya kaku, dan saya bukan pecinta kegiatan olahraga kecuali kegiatan nonton bulutangkis, formula one dan sepakbola dapat digolongkan sebagai berolahraga. Jadi inget dulu waktu kecil sering banget nemenin mamah senam (sekali lagi, cuma nemenin yang disama dengankan dengan nonton orang senam, tapi nggak pernah tertarik untuk ikut bergerak) dan dari pengamatan saya selama bertahun-tahun itu saya jadi bisa menggolongkan orang-orang yang ikut senam berdasarkan posisi mereka di tempat senam :
1. garis depan (satu sampe dua baris di belakang instruktur senam). Orang-orang yang ngambil posisi di depan adalah orang-orang yang paling niat untuk ikut senam. Biasanya orang-orang ini udah lama ikut senam atau emang niat banget pengen punya body ideal. Mereka udah apal mati sama gerakan-gerakan instruktur, gerakannya juga udah luwes. Atau bisa jadi mereka pengen banget ngurusin badan dan ngikutin kegiatan ini mulai dari pemanasan sampe pendinginan walau badan masih kaku.
2. baris tengah. Nah orang-orang yang berdiri di posisi tengah ini kadang niat kadang nggak. Biasanya setengah jalan senam ada yang istirahat dulu, duduk-duduk, ngambil minum,ngelap badan atau yang paling ekstrim ngobrol sama penjaga tempat senam (ini kejadian nyata, baru aja saya liat), tapi biasanya nanti mereka balik ke posisi awal kok.
3. garis belakang. Orang-orang baru, orang-orang yang ga punya bakat senam aka badan kaku (seperti saya), orang-orang yang telat datang, nah.....di sini nih orang-orang itu berkumpul. Untuk orang-orang baru, mungkin karena masih malu-malu untuk langsung ambil posisi depan, kalo yang badannya kaku, niat pengen senam, tapi nggak pede sama goyangan kakunya, kalo yang dateng telat mah emang udah hukum alam, harus dapet barisan belakang. Btw, orang-orang yang berdiri di posisi belakang ini juga yang keringetnya paling dikit lho,ga tau napa...we should do some research to make a scientific report about it.